BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Teknik Konfrontasi (pertentangan)
Konfrontasi adalah keterampilan atau
teknik yang digunakan oleh konselor yang menantang konseli karena adanya
ketidaksesuaian yang terlihat dalam pernyataan dan tingkah laku konseli,
terjadi inkonsistensi antara perkataan dan perbuatan, ide awal dengan ide
berikutnya. Konfrontasi ini sifatnya membantu klien, bukan
dimaksudkan untuk menyerang klien tetapi hanya dibatasi pada komentar-komentar
khusus terhadap perilaku klien yang tidak konsisten. Faktor penting dalam
konfrontasi adalah ketepatan waktu penyampaian dan sifatnya yang non-judgemental,
sehingga klien mampu menginterpretasikan komentar yang disampaikan itu untuk
“melihat kembali dirinya”.
Ketidaksesuaian
itu terjadi:
1.
Antara dua pernyataan
Klien mengatakan dia sangat memperhatikan
pacarnya tapi dalam pernyataan lain dia malas menghubungi.
2.
Antara apa yang dikatakan dengan apa
yang dilakukan
Klien mengatakan bahwa dia sangat minat
mengambil tes pegawai, tapi dia tidak datang ke tempat tes tersebut.
3.
Antara pernyataan dengan tingkah laku
non verbal
Klien mengatakan bahwa dia sangat senang
bertemu pacarnya tapi sewaktu bercerita raut wajahnya sedih.
4.
Antara dua tingkah laku non verbal
Kaki gemetar sedangkan bibir tersenyum.
B.
Tujuan Teknik Konfrontasi
Teknik
konfrontasi mempunyai beberapa tujuan antara lain:
1.
Mendorong klien
mengadakan penelitian diri secara jujur.
2.
Membantu konseli menjadi lebih baik
menyadari kesenjangan atau ketidakselarasan di dalam pemikiran, perasaan dan
perilaku.
3.
Membuat konseli agar memiliki cara
pandang yang baru yang mengarah pada tingkah laku baru.
C. Yang Perlu
Diperhatikan dalam Penggunaan Teknik Konfrontasi
Dalam konfrontasi harus memperhatikan beberapa hal
agar proses konseling tetap berjalan dengan efektif, meliputi:
1.
Adanya kesenjangan yang diungkapkan
konseli.
2.
Konselor telah memahami masalah konseli secara
mendalam.
3.
Telah terbina keakraban antara
konselor dan konseli secara mendalam.
4.
Bertujuan meredakan ketegangan yang
ada dalam batin konseli.
5.
Mendorong konseli mengadakan
penelitian secara jujur.
6.
Meningkatkan potensi konseli.
7.
Membawa konseli pada kesadaran
adanya diskrepansi, konflik atau kontradiksi dalam dirinya.
8.
Meningkatkan potensi konseli.
9.
Membawa konseli pada kesadaran
adanya diskrepansi, konflik atau kontradiksi dalam dirinya.
10. Disampaikan
dengan bahasa yang lugas; ringkas, tepat, jelas, dan mudah dipahami konseli.
11. Tidak
menyalahkan atau menilai, disertai perilaku attending, disampaikan pada waktu
yang tepat.
D.
Contoh Penggunaan Teknik Konfrontasi yang Baik
Dibawah ini ada beberapa contoh penggunaan
konfrontasi yang baik:
1.
Kontradiksi antara isi pernyataan dengan cara ia
menyampaikannya
Contoh 1:
Konselor:
“Apa kabarnya hari ini?”
Klien: “Oh (nada datar) dalam
keadaan baik-baik saja pak…” (suara rendah, posisi tubuh agak gelisah).
Konselor: “Anda katakan anda
baik-baik saja, tetapi anda kelihatan seperti ada sesuatu yang kurang beres”.
Contoh 2:
Klien: “Saya kemarin menjadi juara
kelas pak, dan saya sangat senang karena orang tua memberi saya hadiah”.
Konselor: “Soni, anda tadi mengatakan
anda senang sekali mendapatkan hadiah itu, tapi muka anda pucat. Apakah ini
menandakan kalau anda kurang senang atas pemberian hadiah tersebut?”
Contoh 3:
Klien: “Saya
baru saja putus dengan pacar saya pak. Saya berusaha rela dia meninggalkan saya”.
Konselor:
“Santi, di tengah-tengah perkataan tadi bahwa anda rela ditinggal pacar, anda juga berlinang air mata. Apakah ini berarti anda kurang rela melepaskan pacar anda?”
2.
Inkonsistensi antara dua hal yang merupakan isi ucapan
klien.
Contoh:
Klien: “Bagi saya membicarakan
setiap masalah kepada sahabat bukan merupakan hal yang penting pak.”
Konselor: “Anda
katakan bahwa nyatanya hal itu tidak penting bagi anda, tetapi pada pertemuan
yang lalu anda mengatakannya penting”.
3.
Inkonsistensi antara apa yang ia inginkan dan apa yang
nyatanya sedang ia lakukan
Contoh:
Klien: “Pak tolong langsung
beritahu saya apa yang harus saya lakukan tidak usah terlalu bertele-tele.”
Konselor: “Anda katakan bahwa
bertele-tele adalah suatu problem bagi anda. Anda ingin langsung ke pokok
bahasan. Tetapi saya tidak dapat menolong untuk memberitahukan anda jika anda terus
menerus bertele-tele dalam sesi ini disini dari tadi.
E.
Kelebihan dan Kelemahan Teknik Konfrontasi
1.
Kelebihan
a.
Penerapan teknik sangat mudah sekali
di aplikasikan dalam konseling.
b.
Konselor dapat mengetahui perasaan
konseli yang sebenarnya.
c.
Konselor dapat mengukur keberhasilan
konseling.
d.
Konselor dapat mengetahui kejujuran
konseli.
e.
Konseli dapat menyadari perasaan
konseli yang sebenarnya.
f.
Konseli dapat melakukan tindakan
yang sesuai dengan kemampuan konseli setelah konselor melakukan teknik
konfrontasi.
2.
Kelemahan
a.
Konselor sering terjebak dengan
emosinya saat melakukan pertanyaan konfrontasi karena mekanisme pertahanan diri
konseli yang kuat sehingga menyakitkan hati konseli. Seperti kata-kata atau penekanan suara yang membuat konseli merasa
segan untuk bercerita kembali dari masalahnya.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasar materi yang telah di jelaskan pada bab sebelumnya, maka dapat
disimpulkan bahwa konfrontasi adalah teknik yang digunakan oleh konselor dalam
menantang konseli karena adanya ketidaksesuaian yang terlihat dalam pernyataan dan
tingkah laku konseli, terjadi inkonsistensi antara perkataan dan perbuatan, ide
awal dengan ide berikutnya. Teknik konfrontasi sangat baik di lakukan konselor
kepada konseli guna menyadarkan konseli dari pertentangan antara perkataan
verbal dan sikap non verbalnya ketika konseli mengutarakan perasaannya dengan
tetap memperhatikan hal-hal yang menjadi etika dalam teknik konfrontasi.
B.
Saran
Sebagai calon konselor kita harus dapat memahami dengan pasti teknik
konfrontasi kapan harus dilakukan dan dengan cara bagaimana agar ketika mengkonfrontasi
konseli tidak merasa disalahkan atau dipojokkan.
DAFTAR
PUSTAKA
Supriyono dan Mulawarman. 2006. Ketrampilan Dasar Konseling. Unnes: FIP
Willis, Sofyan
S. 2004. Konseling Individual. Bandung: Alfabeta
versi doc.pdf diakses 10
Nopember 2013 pukul 09.30 wib
diakses
10 Nopember 2013 pukul 09.30 wib
0 komentar:
Posting Komentar