TEKNIK ANALISIS DATA KUALITATIF
A. Konsep Dasar Teknik Analisis Data Kualitatif
Dalam penelitian kualitatif,
data diperoleh dari berbagai sumber dengan menggunakan teknik pengumpulan data
yang bermacam-macam (triangulasi), dan dilakukan secara terus menerus sampai
datanya jenuh. Dengan pengamatan yang terus menerus tersebut mengakibatkan
variasi data sangat tinggi. Data yang diperoleh pada umumnya adalah data
kualitatif (walaupun tidak menolak data kuantitatif), sehingga teknik analisis
data yang digunakan belum ada polanya yang jelas. Oleh karena itu sering
mengalami kesulitan dalam melakukan analisis. Nasution dalam Sugiyono (2013) menyatakan bahwa: “Melakukan analisis adalah pekerjaan yang
sulit, memerlukan kerja keras. Analisis memerlukan daya kreatif serta kemampuan
intelektual yang tinggi. Tidak ada cara tertentu yang dapat diikuti untuk
mengadakan analisis, sehingga setiap peneliti harus mencari sendiri metode yang
dirasakan cocok dengan sifat penelitiannya. Bahan yang sama bisa
diklasifikasikan lain oleh peneliti yang berbeda”.
Analisis data adalah proses
mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil
wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data
ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun
ke dalam pola, memilih mana yang penting dan akan dipelajari, dan membuat
kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.
Analisis data kualitatif
bersifat induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan data yang diperoleh,
selanjutnya dikembangkan pola hubungan tertentu atau menjadi hipotesis,
kemudian dicarikan data lagi secara berulang-ulang sehingga akhirnya dapat
disimpulkan apakah hipotesis tersebut diterima atau ditolak berdasarkan data
yang terkumpul. Bila berdasarkan data yang dapat dikumpulkan secara
berulang-ulang dengan teknik triangulasi tenyata hipotesis diterima, maka
hipotesis tersebut berkembang menjadi teori.
B. Prosedur Analisis Data Kualitatif
Analisis data dalam
penelitian kualitatif dilakukan sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan,
dan di lapangan. Dalam hal ini Nasution mengatakan “analisis telah mulai sejak
merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan, dan berlangsung
terus sampai penulisan hasil penelitian. Analisis data menjadi pegangan bagi
peneliti selanjutnya sampai jika mungkin, teori yang grounded”. Namun dalam penelitian kualitatif, analisis data lebih
difokuskan selama proses dilapangan bersamaan degan pengumpulan data. Dalam
kenyataannya, analisis data kualitatif berlangsung selama proses pengumpulan
data daripada setelah selesai pengumpulan data.
1. Analisis
Sebelum di Lapangan
Penelitian
kualitatif telah melakukan analisis data sebelum peneliti memasuki lapangan.
Analisis dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan atau data sekunder
yang akan digunakan untuk menentukan fokus penelitian. Namun demikian fokus
penelitian ini masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti
masuk dan selama di lapangan.
2. Analisis
Selama di lapangan Model Miles dan Huberman
Analisis
data dalam penelitian kualitatif dilakukan pada saat pengumpulan data
berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Pada
saat wawancara, peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban yang
diwawancarai. Bila jawaban yang diwawancarai setelah dianalisis terasa belum
memuaskan, maka peneliti akan melanjutkan pertanyaan lagi sampai tahap tertentu
dimana dirasa telah memperoleh data yang dianggap kredibel. Miles and Huberman
mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara
interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya
sudah jenuh.
a.
Data Reduction (Reduksi Data)
Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya
cukup banyak, sehingga perlu dicatat secara teliti dan rinci. Makin lama
peneliti ke lapangan, maka jumlah data akan makin banyak, kompleks dan rumit.
Untuk itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data.
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada
hal-hal yang penting untuk dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak
perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang
lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data
selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan. Reduksi data dapat dibantu dengan
peralatan elektronik seperti computer mini dengan memberikan kode pada aspek-aspek
tertentu.
Dalam
mereduksi data, setiap peneliti akan dipandu oleh tujuan yang akan dicapai.
Tujuan utama dari penelitian kualitatif adalah pada temuan. Oleh karena itu,
kalau peneliti dalam melakukan penelitian menemukan segala sesuatu yang dipandang
asing, tidak dikenal, belum memiliki pola, justru itulah yang harus dijadikan
perhatian peneliti dalam melakukan reduksi data. Reduksi data merupakan proses
berfikir sensitif yang memerlukan kecerdasan, keluasan dan kedalaman wawasan
yang tinggi. Bagi peneliti yang masih
baru, dalam melakukan reduksi data dapat mendiskusikan pada teman atau orang
lain yang dipandang ahli. Melalui diskusi itu, maka wawasan peneliti akan
berkembang sehingga dapat mereduksi data-data yang memiliki nilai temuan dan
pengembangan teori yang signifikan.
b.
Data Display (Penyajian Data)
Dalam
penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian
singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Dengan
mendisplaykan data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi dan
merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.
Dalam prakteknya tidak semudah ilustrasi yang
diberikan karena fenomena sosial bersifat kompleks dan dinamis sehingga apa
yang ditemukan pada saat memasuki lapangan dan setelah berlangsung cukup lama
di lapangan akan mengalami perkembangan data. Maka dari itu peneliti harus
selalu menguji apa yang telah ditemukan pada saat memasuki lapangan yang masih
bersifat hipotetik tadi berkembang atau tidak. Apabila sudah lama memasuki
lapangan ternyata hipotesis yang dirumuskan selalu didukung oleh data pada saat
dikumpulkan di lapangan, maka hipotesis tersebut terbukti dan akan berkembang
menjadi teori yang grounded. Teori grounded adalah teori yang ditemukan
secara induktif, berdasarkan data-data yang ditemukan di lapangan dan
selanjutnya diuji melalui pengumpulan data yang terus-menerus.
Bila
pola-pola yang ditemukan telah didukung oleh data selama penelitian, maka pola
tersebut sudah menjadi pola yang baku dan tidak lagi berubah. Pola tersebut
selanjutnya didisplaykan pada laporkan akhir penelitian.
c.
Conclusion Drawing /Verification
Langkah
ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan Huberman adalah
penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih
bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat
yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila
kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang valid
dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka
kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.
Dengan
demikian kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan
masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak, karena seperti
telah dikemukakan bahwa masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif
masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah penelitian berada di
lapangan.
3. Analisis Data Selama di Lapangan Model Spradley
Spradley dalam Sugiyono (2012) membagi
analisis data dalam penelitian kualitatif dalam beberapa tahapan, yaitu :
a. Memilih situasi sosial (Place, Actor,
Activity)
b. Melaksanakan observasi partisipan
c. Mencatat hasil observasi dan wawancara
d. Melakukan observasi deskriptif
e. Melakukan analisis domain
f. Melakukan observasi terfokus
g. Melaksanakan analisis taksonomi
h. Melakukan observasi terseleksi
i. Melakukan analisis komponensial
j. Melakukan analisis tema
k. Temuan budaya
l. Menulis laporan kualitatif
Proses
penelitian kualitatif setelah memasuki lapangan, dimulai dengan menetapkan
seseorang informan kunci “key informant”
yang merupakan informan berwibawa dan dipercaya mampu “membukakan pintu” kepada
peneliti untuk memasuki obyek penelitian. Setelah itu peneliti melakukan
wawancara kepada informan tersebut, dan mencatat hasil wawancara. Selanjutnya
perhatian peneliti pada obyek penelitian dan mulai mengajukan pertanyaan
deskriptif, Dilanjutkan dengan analisis terhadap hasil wawancara. Berdasarkan
hasil dari wawancara selanjutnya peneliti melakukan analisis domain. Pada
langkah ketujuh peneliti sudah menentukan fokus dan melakukan analisis
taksonomi. Berdasarkan hasil analisis taksonomi, peneliti mengajukan pertanyaan
kontras, yang dilanjutkan dengan analisis komponensial. Hasil dari analisis
komponensial, kemudian peneliti menemukan tema-tema budaya. Berdasarkan temuan
tersebut, pada akhirnya peneliti menuliskan laporan penelitian etnografi.
Jadi proses
penelitian berangkat dari yang luas kemudian memfokus, dan meluas lagi.
Terdapat tahapan analisis data yang dilakukan dalam penelitian kualitatif,
yaitu analisis domain, analisis taksonomi, analisis komponensial, dan analisis
tema kultural.
a.
Analisis Domain
Memperoleh gambaran yang umum dan menyeluruh dari obyek/
penelitian atau situasi sosial. Ditemukan berbagai domain atau kategori.
Diperoleh dengan pertanyaan grand dan minitour. Peneliti menetapkan domain
tertentu sebagai pijakan untuk penelitian selanjutnya.
b. Analisis
Taksonomi
Analisis
taksonomi adalah analisis terhadap keseluruhan data yang terkumpul berdasarkan
domain yang telah ditetapkan. Dengan demikian domain yang telah ditetapkan
menjadi cover term oleh peneliti dapat diurai secara lebih rinci dan mendalam
melalui analisis taksonomi. Hasil analisis taksonomi dapat disajikan dalam
bentuk diagram kotak (box diagram), diagram bari dan simpul (lines and node
diagram) dan out line.
c.
Analisis Komponensial
Mencari ciri spesifik pada setiap struktur internal dengan cara mengkontraskan antar
elemen. Dilakukan melalui observasi atau wawancara terseleksi dengan pertanyaan
yang mengkontraskan.
d.
Analisis tema kultural
Mencari hubungan di antara domain, bagaimana hubungan
dengan keseluruhan, dan selanjutnya dinyatakan ke dalam tema/ judul penelitian.
Dalam penelitian kualitatif yang baik, justru judul laporan laporan tidak sama
dengan judul dalam proposal. Dengan menemukan judul baru dalam laporan
penelitian berarti peneliti telah melakukan analisis tema, dan temanya
diwujudkan dalam judul penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Azwar, Saifuddin. 2007. Metode penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Herdiansyah, haris. 2010.
Metodologi penelitian kualitatif untuk ilmu-ilmu sosial.
Jakarta:
Salemba Humanika
Moleong , 2009, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja RusdaKarya
Margono, 2000, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta, Rineka Cipta.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
1 komentar:
Makasih ya artikel tentang miles dan hubermannya sangat bermanfaat. Thnks :D
Posting Komentar